You are currently viewing Masyarakat Masih Anggap Imunisasi Hanya Untuk Anak

Masyarakat Masih Anggap Imunisasi Hanya Untuk Anak

JAKARTA – Pakar imunisasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Samsuridjal Djauzi, menyebut cakupan program imunisasi untuk dewasa masih rendah jika dibandingkan dengan imunisasi bagi anak telah dilakukan secara massal sejak 1970, dan berkembang menjadi Program Imunisasi Nasional (PIN). 

Program imunisasi dewasa sendiri baru dimulai pada 2003. “Pemahaman masyarakat juga masih menganggap imunisasi itu hanya untuk anak-anak,” ujar Samsu, sapaan akrabnya, dalam media briefing yang diadakan di kantor PAPDI, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Senin (18/12).

Ia melanjutkan, imunisasi dewasa yang rendah juga dipengaruhi faktor lainnya, seperti kurangnya pemahaman tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat, terbatasnya jumlah layanan, serta harga vaksin yang mahal dan masih ditanggung masyarakat. Saat ini, vaksin dewasa yang ditanggung pemerintah meliputi vaksin tetanus, difteri, dan polio untuk jemaah haji.

Meski begitu, ia menilai, kondisi ini membuat Indonesia berpeluang meningkatkan cakupan imunisasi dewasa. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan imunisasi dewasa sebagai program jangka panjang. Kebijakan serupa juga telah diterapkan sejumlah negara untuk imunisasi influenza, pneumokok, dan herpes zoster.

Ketua Umum PAPDI, Sally Aman Nasution mengatakan, imunisasi untuk dewasa penting dilakukan. Sebab, sekitar 20 penyakit yang menyerang berbagai usia dapat dicegah dengan imunisasi. Mencakup hepatitis, dengue, pneumonia, influenza, hingga human papillomavirus (HPV).

Selain itu, imunisasi pada orang dewasa khususnya lansia dapat menurunkan tingkat keparahan penyakit, kecacatan, dan angka kematian. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), secara global imunisasi mencegah sekitar 2,5 juta kematian akibat penyakit tidak menular.

Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, Sukamto Koesnoe menambahkan, banyak orang dewasa mungkin tidak lagi terproteksi oleh vaksin yang mereka terima saat anak-anak. Sehingga, perlu vaksinasi ulang untuk menciptakan kekebalan tubuh.

Dari sisi kebijakan, pembiayaan untuk imunisasi juga dianggapnya lebih ekonomis dibandingkan pembiayaan untuk mengobati penyakit dalam jangka panjang.

“Ini yang penting juga sebetulnya. Dalam ranah nasional bisa menghemat biaya kesehatan,” pungkasnya.

————————————————————————

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Nofanolo Zagoto

Link 1 : https://www.validnews.id/nasional/masyarakat-masih-anggap-imunisasi-hanya-untuk-anak

Tinggalkan Balasan