You are currently viewing PAPDI luncurkan Jadwal Imunisasi Dewasa Agustus 2025

PAPDI luncurkan Jadwal Imunisasi Dewasa Agustus 2025

PAPDI luncurkan Jadwal Imunisasi Dewasa Agustus 2025: Pentingnya Vaksinasi HPV pada Dewasa Muda

Kanker Leher Rahim: Ancaman Nyata yang Dapat Dicegah

Kanker leher rahim masih menjadi momok menakutkan bagi perempuan Indonesia. Data terbaru menunjukkan bahwa kanker leher rahim merupakan kanker terbanyak kedua pada perempuan Indonesia dengan 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian setiap tahunnya. Angka yang mengkhawatirkan ini menunjukkan pentingnya upaya pencegahan kanker leher rahim yang lebih masif dan komprehensif untuk menurunkan kasus baru dan angka kematian akibat kanker leher rahim di Indonesia.

Mengenal Human Papillomavirus (HPV) dan Vaksin HPV

Human papillomavirus (HPV) adalah virus yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, termasuk: kanker leher rahim, kanker pada area anogenital serta kutil anogenital. Virus HPV memiliki 200 tipe yang beredar di dunia yang terbagi menjadi tipe HPV risiko tinggi dan tipe HPV risiko rendah. Tipe HPV risiko tinggi merupakan tipe HPV yang sering menyebabkan berbagai penyakit kanker. Sedangkan Tipe HPV risiko rendah merupakan tipe HPV yang sering menyebabkan kutil anogenital. Tipe HPV risiko tinggi antara lain tipe 16, 18, 52 dan 58. Tipe HPV risiko rendah antara lain tipe 6 dan 11. Saat ini di Indonesia telah tersedia 3 vaksin HPV untuk mencegah infeksi HPV yaitu vaksin HPV bivalent, quadrivalent dan yang terbaru adalah vaksin HPV nonavalent. Vaksin HPV nonavalent melindungi terhadap 9 serotipe HPV antara lain 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52 dan 58. Vaksin HPV nonavalent pada orang dewasa dapat diberikan mulai usia 19 tahun hingga 45 tahun pada wanita, dan hingga usia 26 tahun pada pria.

Pentingnya Revaksinasi HPV dengan Vaksin Generasi Terbaru

Meskipun semua vaksin HPV yang tersedia telah terbukti aman dan efektif dalam mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 (tipe HPV yang menyebabkan sebagian besar kanker leher rahim), ternyata tipe HPV 52 dan 58 masih mendominasi di Indonesia. Teknologi vaksin terbaru memungkinkan adanya pilihan vaksin yang melindungi lebih banyak virus, termasuk HPV tipe 52 dan HPV tipe 58 seperti vaksin HPV nonavalent.

Pada hari Rabu, 27 Agustus 2025, PAPDI menyelenggarakan konferensi pers terkait peluncuran Jadwal Imunisasi Dewasa versi Agustus 2025 terbaru serta membahas pentingnya vaksinasi HPV pada orang dewasa muda. Acara tersebut dihadiri oleh ketua umum PP PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, SH.; ketua Satgas Imunisasi Dewasa PP PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, Sp.PD, K-AI; serta pembicara dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi klinik, dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, Sp.PD, K-AI; serta moderator dari sekretaris Satgas Imunisasi Dewasa PP PAPDI, dr. Suzy Maria, Sp.PD, K-AI, M.Sc.

Dalam pemaparannya,  Dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, Sp.PD, K-AI, menegaskan: “Seiring berkembangnya bukti ilmiah dan varian HPV yang ditemukan di Indonesia, penting bagi masyarakat untuk memastikan bahwa perlindungan yang dimiliki sudah mencakup tipe-tipe HPV yang paling berisiko. Yang perlu diwaspadai, tipe HPV yang dominan di Indonesia seperti HPV 52 dan 58 ternyata tidak tercakup dalam vaksin HPV generasi lama.” Beliau menghimbau pentingnya vaksinasi HPV pada orang dewasa muda tidak hanya wanita, namun juga pria, mengingat HPV tidak hanya menyebabkan kanker leher rahim namun dapat menyebabkan kanker anogenital serta kutil anogenital pada pria.

Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, SH, Ketua Umum PP PAPDI, menyatakan komitmen penuh PAPDI “PAPDI berkomitmen penuh mendukung eliminasi penyakit terkait HPV di Indonesia lewat berbagai upaya sistematis. Kami aktif mendorong peningkatan kesadaran di kalangan tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai pencegahan penyakit akibat infeksi HPV seperti kanker leher rahim, kanker anogenital, serta kutil anogenital.” Salah satu langkah nyata yang dilakukan PAPDI adalah dengan melakukan sosialisasi pembaruan kalender vaksinasi dewasa khususnya pada mengenai vaksinasi HPV untuk dewasa yang pada acara ini disampaikan oleh ketua Satgas Imunisasi Dewasa PP PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, Sp.PD, K-AI. Vaksinasi HPV dengan vaksin generasi terbaru atau nonavalent disarankan diberikan pada pasien post treatment lesi pra kanker serviks, serta revaksinasi disarankan diberikan pada pasien imunkompromi dan pasien yang memiliki risiko tinggi tertular. Pada populasi umum yang menghendaki untuk revaksinasi HPV dengan vaksin HPV nonavalent dapat diberikan 1 tahun setelah dosis vaksinasi terakhir sebanyak 1 seri (3 dosis). Melalui pembaharuan Jadwal Imunisasi Dewasa ini, diharapkan dapat menjadi sarana bagi para tenaga kesehatan untuk secara proaktif berdiskusi dengan pasien guna mendorong upaya pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di masyarakat, serta dapat meningkatkan cakupan vaksinasi dewasa di Indonesia.

Pesan Penting untuk Masyarakat

Kesadaran masyarakat dan akses terhadap vaksinasi saat ini menjadi hal yang perlu mendapat perhatian. Melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus-menerus, upaya mencegah kanker terkait HPV menjadi terbuka lebar, terutama melalui vaksinasi generasi terbaru yang memberi perlindungan menyeluruh terhadap tipe HPV penyebab kanker yang dominan di Indonesia. Dokter spesialias penyakit dalam, serta tenaga medis lainnya menjadi garda terdepan bagi masyarakat untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai HPV. Konsultasikan segera kepada dokter atau tenaga medis Anda untuk memperoleh rekomendasi vaksinasi yang sesuai.
Mari wujdukan Indonesia sehat melalui vaksinasi!.


#AyoVaksin!

Tinggalkan Balasan