You are currently viewing Usia Dewasa Juga Butuh Imunisasi

Usia Dewasa Juga Butuh Imunisasi

Imunisasi untuk dewasa juga penting untuk melindungi diri dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Orang dewasa juga berisiko mengalami penyakit yang bisa berakibat fatal.

JAKARTA, KOMPAS – Imunisasi tidak hanya dibutuhkan bagi anak-anak. Usia dewasa juga membutuhkan imunisasi sebagai perlindungan dari berbagai macam penyakit. Sayangnya, kesadaran masyarakat termasuk tenaga kesehatan akan pentingnya imunisasi pada usia dewasa masih kurang.

Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) Sukamto Koesnoe di Jakarta, Senin (18/12/2023) mengatakan, banyak orang dewasa yang tidak lagi terproteksi oleh vaksin yang diterima pada usia anak. Selain itu, ada pula orang dewasa yang belum mendapatkan imunisasi lengkap ketika usia anak.

”Imunisasi untuk dewasa juga penting karena vaksinasi merupakan cara terbaik untuk melindungi diri dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Orang dewasa juga berisiko mengalami penyakit karena faktor umur, pekerjaan, gaya hidup, kondisi kesehatan, atau karena bepergian,” katanya.

Imunisasi pada dasarnya berperan penting untuk memberikan proteksi pada tubuh dengan meningkatkan kekebalan yang spesifik terhadap suatu penyakit. Dengan begitu, angka kesakitan, risiko beratnya penyakit, risiko perawatan di rumah sakit, risiko komplikasi, serta kematian bisa dicegah.

Imunisasi untuk dewasa juga penting karena vaksinasi merupakan cara terbaik untuk melindungi diri dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Orang dewasa juga berisiko mengalami penyakit.

Untuk usia dewasa, setidaknya ada sekitar 20 vaksin yang perlu diberikan untuk usia dewasa. Vaksin tersebut, antara lain, vaksin influenza; tetanus, diphtheria (difteri), dan pertussis; varisela, hpv (human papillomavirus), measles dan rubella, pneumokokal konjugat 13-valent, pneumokokal polisakarida, meningitis, hepatitis A, hepatitis B, demam tifoid (typhoid fever), rabies, dengue, polio, dan Covid-19.

Jadwal imunisasi dewasa
PAPDIJadwal imunisasi dewasa

Sukamto menyampaikan, jenis-jenis vaksin tersebut dapat diberikan sesuai dengan usia dan dosis yang diperlukan. Pemberian vaksin pun dapat diprioritaskan berdasarkan kerentanan seseorang. Bagi masyarakat yang tinggal daerah yang tinggi kasus demam berdarah dengue, vaksin dengue perlu diberikan.

”Vaksin influenza juga perlu diberikan bagi masyarakat dengan kondisi komorbid, seperti gagal ginjal, jantung kronik, serta diabetes melitus. Vaksin influenza juga sangat dianjurkan untuk lansia sebab lansia dapat berisiko ketika mengalami influenza,” katanya.

Ketua Umum Papdi Sally Aman Nasution menyampaikan, Papdi telah mengeluarkan rekomendasi imunisasi terbaru bagi usia dewasa. Adapun perubahan tersebut untuk pemberian vaksin pneumokokal PCV-13 yang sebelumnya diberikan untuk usia 50 tahun ke atas menjadi sudah bisa diberikan mulai usia 19 tahun.

Perubahan lainnya pada vaksin pneumokokal PPV-23 yang sebelumnya untuk usia mulai dari 60 tahun menjadi untuk usia mulai dari 50 tahun. Pemberian vaksin dengue yang sebelumnya belum masuk dalam rekomendasi Papdi, kini telah masuk sebagai rekomendasi imunisasi usia dewasa yang diberikan untuk usia 19-45 tahun. Pada vaksin polio (IPV) yang sebelumnya juga belum masuk dalam rekomendasi, saat ini pemberian satu dosis wajib untuk jemaah haji di wilayah tertentu.

Petugas menyuntikan vaksin meningitis kepada calon jemaah umrah di Pelayanan Vaksinasi Internasional Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (28/11/2022).
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTAPetugas menyuntikan vaksin meningitis kepada calon jemaah umrah di Pelayanan Vaksinasi Internasional Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (28/11/2022).

”Tambahan rekomendasi vaksinasi dewasa diharapkan dapat meningkatkan perlindungan bagi masyarakat usia dewasa dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Kami harap masyarakat juga tenaga kesehatan bisa memiliki kesadaran akan perlunya vaksinasi di usia dewasa,” tutur Sally.

Tantangan

Penasihat Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Papdi yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Samsuridjal Djauzi menyampaikan, sekalipun vaksinasi sangat penting bagi usia dewasa, cakupan imunisasi dewasa di Indonesia masih sangat rendah. Pada cakupan vaksinasi influenza, cakupan vaksinasi tersebut di Indonesia hanya 0,5 per 1.000 populasi. Jumlah itu sangat rendah jika dibandingkan negara lain, seperti Singapura (90 per 1.000 populasi), Jepang (250 per 1.000 penduduk), dan Korea (311 per 1.000 penduduk).

Menurut dia, rendahnya cakupan vaksinasi usia dewasa di Indonesia karena masih rendahnya pemahaman masyarakat, termasuk tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat. Selain itu, jumlah layanan untuk vaksinasi dewasa masih terbatas. Harga vaksin pun cukup mahal dan biaya untuk akses vaksinasi tersebut harus ditanggung secara mandiri oleh masyarakat.

”Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi usia dewasa perlu upaya untuk mengatasi persoalan yang dihadapi serta terus mendorong agar vaksinasi usia dewasa dapat masuk sebagai program pemerintah. Adanya kerja sama dengan asuransi untuk mencakup vaksinasi dewasa juga perlu diupayakan,” tutur Samsuridjal.

Vaksin Covid-19

Sukamto menuturkan, vaksinasi Covid-19 juga penting bagi usia dewasa. Vaksin tersebut telah terbukti mampu menurunkan kesakitan akibat Covid-19, serta mengurangi risiko rawat inap dan kematian akibat Covid-19. Sementara pada orang yang tidak divaksinasi, risiko infeksi lebih besar hingga 4,6 kali lipat, risiko rawat inap hingga 10,4 kali, serta kematian 11,3 kali daripada yang mendapatkan vaksinasi.

Warga mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 penguat di dalam gerbong khusus di Stasiun Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022).
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKOWarga mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 penguat di dalam gerbong khusus di Stasiun Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022).

Vaksinasi Covid-19 pun perlu diberikan dosis penguat, sebab efektivitas vaksin akan mengalami penurunan dalam membentuk kekebalan tubuh. Penurunan efektivitas vaksin dapat terjadi setelah 6-8 bulan dari awal pemberian. Penurunan efektivitas tersebut akan lebih cepat terjadi pada kelompok lansia serta orang dengan komorbid.

Karena itu, pemberian vaksinasi Covid-19 dosis penguat sangat dibutuhkan pada lansia dan orang dengan komorbid. Vaksinasi Covid-19 dosis penguat dapat diberikan setiap enam bulan bagi kelompok masyarakat tersebut.

Pada usia muda lebih dari 18 tahun yang memiliki komorbid serta penyandang obesitas pun perlu mendapatkan dosis penguat setiap satu tahun. Perempuan hamil dianjurkan pila untuk mendapatkan dosis penguat saat hamil. Selain itu, vaksinasi dosis penguat diharapkan bisa diberikan bagi tenaga kesehatan dan petugas kesehatan yang berhubungan dengan pasien.

”Pemberian vaksinasi booster (dosis penguat) diharapkan juga bisa diselenggarakan di luar pembiayaan pemerintah sehingga masyarakat tetap bisa memiliki pilihan untuk mengakses vaksin Covid-19,” kata Sukamto.

————————————————————————–

Oleh : DEONISIA ARLINTA | Editor: ICHWAN SUSANTO

Link : https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/12/18/usia-dewasa-juga-butuh-imunisasi?status=sukses_login%3Fstatus_login%3Dlogin&status_login=login

Link 2 : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7096645/sepenting-ini-imunisasi-dewasa-terutama-buat-pengidap-diabetes-penyakit-jantung

Tinggalkan Balasan